Translate

Katakanlah: "Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, 'Isa dan para nabi dari Rabb mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan hanya kepada-Nya-lah kami menyerahkan diri".(QS.3:84)

Impian Anak Kampung

Impian Anak Kampung Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Di pagi yang cerah Anugrah bergegas menyiapkan pakaian dan peralatan sekolah, Anugrah begitu bersemangat pagi itu karena ada pelajaran yang sangat ia sukai, yakni olahraga.

Ketika tiba di sekolah, Anugrah diberitahu kawannya bahwa di Kabupaten sedang dibuka pendaftaran klub sepak bola dari Jakarta. Mendengar kabar tersebut Anugrah merasa gembira karena cita-cita yang didambakan sudah terbuka lebar. Namun Anugrah harus menelan pil pahit, persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon peserta klub harus memiliki sepatu bola dengan merk tertentu yang berharga mahal. Hal itu sangat disadari Anugrah tidak akan mampu terpenuhi, karena latar belakang keluarga Anugrah yang memiliki orang tua hanya seorang buruh.

Dalam batin Anugrah terus berharap akan bisa memenuhi persyaratan klub dari Jakarta tersebut, sampai tak sadar tangan Pak Wisma menepuk pundak Anugrah dan membuyarkan lamunannya. Pak Wisma lalu duduk dan bertanya akan perubahan sikap Anugrah hari itu. Anugrah menjawab sedih bahwa dirinya tidak bisa mengikuti pendaftaran klub dari Jakarta karena tak mampu membeli sepatu. Pak Wisma mencoba menenangkan kegalauan Anugrah, dan menyarankan untuk berbicara dengan orangtuanya. Anugrah merasa tak yakin dengan saran Pak Wisma, namun tak ada pilihan lain yang harus dilakukan.

Sepulang sekolah Anugrah melaksanakan saran Pak Wisma untuk membicarakan keinginannya kepada kedua orang tua Anugrah. Anugrah memelas dan orang tuanya pun memahami keinginan Anugrah yang be
... baca selengkapnya di Impian Anak Kampung Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Desainer Muda

Desainer Muda Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

“Linda, kamu di panggil Bu Virny, tuh!” ujar Milly kepada Linda yang masih sibuk dengan baju pesanan pelanggan. Linda adalah seorang remaja yang sudah bekerja di salah satu butik terkenal di Bandung.
“Bu Virny? ada apa ya, tumben…” gumam Linda. karena rasa penasaran menggelayuti pikirannya, Linda pun bergegas menuju ruang Bu Virny, sang pemilik butik.
tok… tok… tok… Linda mengetuk pintu sebanyak 3 kali.
“Masuk…” jawab sesorang dari dalam. Linda membatin, pasti Bu Virny. Linda pun membuka pintu dan mendapati Bu Virny sedang duduk santai di kursinya.
“Linda… Ibu ingin bicara sesuatu denganmu” ujar Bu Virny ketika Linda duduk di kursi yang berada dihadapannya.
“Sesuatu apa ya Bu?” tanya Linda.
“Ibu mengusulkan agar kamu menjadi perwakilan butik kita di ajang Desainer Muda besok, jadi… Ibu harap, kamu setuju, bagaimana?” jelas Bu Virny. Linda yang tidak menyangka dengan perkataan Bu Virny hanya terdiam sejenak dan mulai bicara dengan nada pelan.

“Hmmm… Bu, tapi kan… Desainer Muda itu acara yang sangat bergengsi dan pasti akan mengangkat nama butik kita jika perwakilan dari butik ini menang. apakah Ibu tidak mau mengutus desainer yang lebih berpengalaman lagi?”
... baca selengkapnya di Desainer Muda Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Berkencan dengan Gagasan

Berkencan dengan Gagasan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Kalau aktivitas menulis itu kita ibaratkan makan, maka sebelum makan perlu dipersiapan alat perlengkapannya. Menata meja, piring-sendok-garpu, menempatkan makanan pokok dan lauk pauknya, serta menuangkan minuman adalah bagian dari persiapan itu.

Kalau menulis itu ibarat pacaran, maka perlu dilakukan berbagai pendekatan kepada kawan yang ditaksir sebelum pacaran. Membuat janji bertemu, jalan bersama, ngobroll tentang sejumlah suka dan duka boleh jadi merupakan bagian dari proses menjadi pacar.

Dalam kegiatan menulis, persiapan alias prewriting itu mencakup soal penentuan target pembaca yang dituju (spesifik/umum; rentang usia; status sosial ekonomi; jenis kelamin, jenjang pendidikan, dsb); memilih jenis tulisan yang akan dibuat apakah ringan (artikel, feature, cerpen), semiberat (makalah, modul program, novellet), atau berat (buku, novel, yang memerlukan “nafas panjang”); menentukan cara penyajian yang serius, semi-ilmiah, atau ilmiah/akademis.

Buat saya, persiapan menulis ini ibarat berkencan dengan gagasan. Terkadang perlu membuat skenario, mencoret-coret outline, menentukan working title, judul sementara agar penulisan bisa dimulai; mengumpulkan sejumlah referensi yang relevan untuk memperkuat argumentasi atau sekadar mengayakan tulisan; serta menimbang media atau penerbit yang tepat untuk memublikasikannya
... baca selengkapnya di Berkencan dengan Gagasan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Kebiasaan

Kebiasaan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Suatu hari ketika saya dalam bus hendak berangkat ke kantor, tanpa sengaja mendengar percakapan seorang yang duduk di samping saya melalui telepon selulernya (tentu ini bukan perbuatan sopan mendengar pembicaraan orang yang tidak ada hubungannya dengan saya) dengan nada sedikit tinggi dia berkata “Itu sudah kebiasaan, tidak bisa dirubah. Jadi terima saja apa adanya!” Saya sedikit kaget lalu melirik ke arah dia. Seorang gadis cantik, dari raut wajahnya jelas terlihat dia sedang marah dan menahan emosi. Wajahnya tegang dan bola matanya sedikit membesar, tangan kirinya menggenggam erat handphone yang menempel ditelinga.

Sebenarnya siapa yang peduli dengan ucapannya. Tidak ada yang istimewa, semua orang juga boleh berkata begitu. Tapi entah mengapa pikiran saya menangkap sesuatu yang tidak nyaman dan seperti ada sesuatu yang mengganjal dihati. Di sepanjang perjalanan pikiran saya terus terusik, digelitik oleh ucapannya itu, dan bertanya-tanya dalam hati “Apa iya, kebiasaan itu tidak bisa dirubah. Dan suka tidak suka orang lain harus menerimanya?” ehm… menarik juga untuk direnungkan.

Bagi saya pribadi arti kebiasaan adalah suatu tindakan atau perbuatan yang dilakukan berulang-ulang, terus menerus hingga masuk dalam pikiran bawah sadar lalu dapat bertindak secara spontan tidak perlu dipikirkan lagi.

Dari beberapa literatur yang saya baca, salah satunya adalah Hypn
... baca selengkapnya di Kebiasaan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Hinaanmu Jadikan Motivasi Untukku

Hinaanmu Jadikan Motivasi Untukku Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Agustus 2010 aku menerima cinta dari seorang pria bernama Hari, aku tidak tau dia bekerja sebagai apa dan yang aku tahu dia adalah seorang mahasiswa salah satu universitas di Jakarta dan aku tidak mau tau tentang dia. Mungkin aku tidak terlalu mencintai dia dan hari demi hari dia selalu membuat aku menjadi lebih dewasa dan dia selalu menasehati walaupun hanya lewat sms. Akupun jatuh cinta kepadanya, aku ingin hari menjadi suamiku kelak. Dengan tekad aku mencari informasi aku memang tipikal orang yang sangat penasaran, rasa cinta yang besar kepada hari sampai ke dunia maya aku menyakan hari itu siapa? tinggal dimana? bekerja dimana?

Suatu saat hari berpamitan kepadaku, dia pindah kerja di surabaya aku mendengar kabar darinya langsung tidak sadarkan diri. Dan dia berjanji kepadaku 1 bulan sekali dia akan menemuiku. 1 bulan sudah berlalu dalam hatiku perasaan yang tidak karuan dia tidak jauh dari aku dia ada selalu ada. Aku pun mencari pekerjaan di Jakarta dan akupun bersyukur ada perusahaan yang menerimaku orang pertama yang kukabari adalah HARI dan sepert
... baca selengkapnya di Hinaanmu Jadikan Motivasi Untukku Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Pagelaran Terakhir

Pagelaran Terakhir Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Adzan Isyak baru selesai berkumandang dari mikrophone tua masjid seberang jalan, sebentar lagi kewajiban akan tertunaikan oleh segelintir umat yang taat. Malam ini rombongan Kethoprak kami mendapatkan kesempatan menghibur penonton di halaman Balai desa seperti tahun-tahun kemarin. Tapi pagelaran tahun ini ada sesuatu yang mengganjal di hati kami, mulai dari banyaknya protes yang tidak setuju jika acara malam puncak seni di desa kami di isi dengan pagelaran kethoprak sampai kondisi kesehatan dari salah satu pemain andalan kami yang kian memburuk.

Bau asap rok*k murahan hasil sumbangan dari warga kami yang kasihan, bercampur dengan aroma bedak hasil patungan kami, mengiringi alunan suara gamelan yang di tabuh para niyogo kami membabar gendhing srepeg mataram terasa mendayu seperti menggambarkan suasana hati kami yang resah.
“Aku kira kamu benar-benar tidak jadi datang” sambutku membuka percakapan.
“Tenang kawan suara gamelan ini yang memaksaku datang lagipula di pagelaran terakhir ini aku tidak ingin mengecewakan penggemarku…” katanya sambil menghisap rok*k dalam-dalam.
“Uhuk… uhuk…!” batuknya memaksa untuk tidak melanjutkan kata-kata yang belum selesai.
“Kamu benar tidak apa-apa?” tanyaku sedikit khawatir, karena pesan singkat dari istrinya yang masuk ke telephon genggamku belum ku hapus “Mas, mohon maaf kondisi mas Didik kurang sehat mas cari penggantinya saja ya” beg
... baca selengkapnya di Pagelaran Terakhir Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Mengalir Seperti Air

Mengalir Seperti Air Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Seorang pria mendatangi seorang Guru. Katanya, "Guru, saya sudah bosan hidup. Benar-benar jenuh. Rumah tangga saya berantakan. Usaha saya kacau. Apapun yang saya lakukan selalu gagal. Saya ingin mati." Sang Guru tersenyum, "Oh, kamu sakit."

"Tidak Guru, saya tidak sakit. Saya sehat. Hanya jenuh dengan kehidupan. Itu sebabnya saya ingin mati."

Seolah-olah tidak mendengar pembelaannya, sang Guru meneruskan, "Kamu sakit. Dan penyakitmu itu bernama, 'Alergi Hidup'. Ya, kamu alergi terhadap kehidupan."

Banyak sekali di antara kita yang alergi terhadap kehidupan. Kemudian, tanpa disadari kita melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma kehidupan. Hidup ini berjalan terus. Sungai kehidupan ini mengalir terus, tetapi kita menginginkan keadaan status-quo. Kita berhenti di tempat, kita tidak ikut mengalir. Itu sebabnya kita jatuh sakit. Kita mengundang penyakit. Penolakan kita untuk ikut mengalir bersama kehidupan membuat kita sakit.

Usaha, pasti ada pasang-surutnya. Dalam berumah-tangga, pertengkaran kecil itu memang wajar. Persahabatan pun tidak selalu langgeng. Apa sih yang abadi dalam hidup ini? Kita tidak menyadari s
... baca selengkapnya di Mengalir Seperti Air Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Belajar Bersyukur

Belajar Bersyukur Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Cerita pagi tadi yang saya bawakan pada talkshow AW Success Wisdom & Motivation di jaringan Radio Sonora adalah Mangkuk Berlubang. Cerita ini merupakan simbolisasi dari sifat manusia yang kepuasannya tak ada habisnya. Berapa pun banyaknya isi yang mau kita tuangkan ke dalamnya, tidak akan mampu membuat mangkuk itu penuh. Begitupun dengan kepuasan kita. Pernahkah kita merasa puas yang benar-benar puas atas segala apa yang kita peroleh? Dulu saat kita berjuang meraihnya, kita merasakan bahwa itu akan menjadi pencapaian tertinggi yang mungkin sulit kita capai lagi. Karena itu kita sangat termotivasi untuk meraihnya. Siang dijadikan malam, malam dijadikan siang. Kita bekerja keras, membanting tulang. Namun begitu kita berhasil meraihnya, ada kekosongan baru yang kita temukan. Kita merasa hal yang jauh lebih baik masih mampu kita raih. Kita pun memasang target baru yang lebih tinggi.

Ambisi meraih hasil yang lebih baik dan lebih baik lagi adalah hal yang wajar dalam hidup. Tidak ada yang salah. Malahan sebaiknya didorong untuk meraih hasil optimal. Sebab kita sendiri tidak akan pernah tahu sejauh mana prestasi terbaik yang mampu kita raih sepanjang hidup kita. Salah satu caranya adalah selalu mencoba kesempatan baru.

Hanya saja, sering kali ambisi buta melenakan kita. Karena merasa mampu meraih prestasi yang lebih baik setelah kita berhasil meraih mimpi sebelumnya, kita jadi sembrono melakukannya. Kerap membabi-buta dan menabrak norma-norma yang ad
... baca selengkapnya di Belajar Bersyukur Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Tak Lekang Oleh Waktu (Part 2)

Tak Lekang Oleh Waktu (Part 2) Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

“Kalau kalian mau, kalian bisa bantu-bantu berdagang bersama kami, dari pada kalian menjadi gelandangan di luar sana,” sahut Ibu Rain lagi. Joe tersenyum. “Terima kasih, anda baik sekali,” katanya.
“Nah sekarang makan dulu,” kata Rain sambil menunjuk ke meja yang sudah reot. Joe merasa beruntung sekali. Baik sekali orang-orang ini, pikirnya, padahal mereka baru mengenalnya. Ia kemudian makan makanan yang telah dihidangkan dengan diam.
Ibu Rain kemudian mengeluarkan dua buah tikar. “Maaf sekali, tempat tidurnya kurang,” katanya malu-malu. Joe tersenyum kecil. “Tidak apa-apa Bu,” katanya.
Rain menoleh ke Abu. “Ibu, kurasa, Abu bisa tidur di tempat tidurku, kasihan dia, ia tidak boleh tidur di lantai,” katanya. Ibu Rain mengangguk. “Mari, Nak,” katanya ramah sambil membantu Abu bangun dan membawanya ke tempat tidur Rain.

Dalam sekejap rumah yang kecil itu langsung sunyi. Joe melihat jam tangannya.. Sudah pukul 1 pagi. Apa yang akan dikatakan Ibu Rita dan Pak Andre jika melihat anaknya telah menghilang? Joe tidak bisa tidur. Ia merasa bersalah sekali sudah membawa-bawa Abu.

“Nak, Nak? Bangun Nak,” bisik suara lembut yang menyentuh pipinya. Joe membuka matanya. Hari sudah cerah ternyata. “Sarapan sudah siap.”
Joe mengucek matanya dan memakai kembali kaca matanya. Tampak di meja reot itu ada setumpuk roti. Joe merasa tidak lapar, tapi Ibu Rai
... baca selengkapnya di Tak Lekang Oleh Waktu (Part 2) Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Seleksi Profesional, Kabinet Profesional

Seleksi Profesional, Kabinet Profesional Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Beberapa waktu lalu Presiden Yudhoyono (SBY) menyatakan tak ada broker untuk masuk kabinetnya. Namun pernyataan tersebut agak susah dibuktikan konsistensinya mengingat Presiden juga manusia biasa yang tak lepas dari lingkungan sosialnya. Presiden tentu punya lingkar orang kepercayaan, dari yang paling punya kedekatan sosial-emosional, hingga yang punya kedekatan secara politis.

Orang-orang di lingkungan lingkar utama RI-1 ini bisa jadi besar pengaruhnya dalam pengambilan keputusan SBY. Dalam kaitan itu, sampai saat ini setidaknya belum jelas apa saja kriteria rinci untuk memilih anggota kabinet. Hal yang paling umum disebutkan kepada khalayak untuk melaksanakan hak prerogatif Presiden itu adalah soal kapabilitas dan akseptabilitas dari kandidat yang bersangkutan.

Masyarakat hanya menduga-duga bahwa semestinya Presiden punya semacam indeks guna menentukan apakah akan merekrut seseorang menjadi anggota kabinetnya dan menempatkannya di pos tertentu. Hal ini mengingat perusahaan yang skala cakupannya sangat mikro saja biasanya melak
... baca selengkapnya di Seleksi Profesional, Kabinet Profesional Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu